Peta Bencana Merapi


View

Jumat, 19 November 2010

Peta Kerusakan Bangunan

Kerusakan bangunan yang terjadi akibat terjangan awan panas yang dikeluarkan oleh gunung Merapi kami coba estimasi dengan menggaunakan beberapa sumber data. Pada dasarnya pendekatan yang kami gunakan adalah dengan mengidentifikasi dan menginventarisasi bangunan yang ada sebelum terjadinya erupsi Merapi 2010 yang kemudian dibandingkan dengan luasan yang tersapu awan panas. Kedua data tersebut kemudian kami bandingkan dan ditarik suatu model bahwa bangunan yang tersapu awan panas adalah bangunan yang rusak.

Data keberadaan bangunan sebelum kejadian erupsi Merapi 2010 kami ambil dari data Peta Rupa Bumi Indonesia Digital yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dan kami tinjau dengan menggunakan citra Ikonos tahun 2006 (Resolusi 1 m). Sementara itu data mengenai luasan daerah yang tersapu awan panas, kami dapatkan dengan menginterpretasi citra Aster perekaman setelah erupsi (15 November 2010). Untuk lebih jelasnya berikut kami sampaikan peta hasil analisis divisi SIG dan Basis Data KLMB.

Download ukuran penuh


Demikian kami sampaikan, semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karena kemarin ada kesalahan teknis kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. (pubdok/CGF)

Merapi 19 Nov 10

Aktivitas Gunung Merapi masih bergejolak dan masih beraktivitas. Status Gunung Merapi hingga saat ini berdasarkan badan geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa status Gunung merapi belum ada perubahan, masih pada Level 4 (AWAS). Bahaya langsung masih dapat berupa awan panas, dan bahaya tidak langsung berupa lahar dingin. Untuk batas zona aman adalah 20 km untuk wilayah kabupaten Sleman, 15 km untuk kabupaten Magelang dan 10 km untuk kabupaten Klaten dan Boyolali.


 Semoga Informasi ini dapat bermanfaat dan menghindari berita yang membuat suasana tidak tenang. (pubdok/CGF)

Survey 18 Nov 2010

Kamis, 18 November 2010, sperti biasanya tim surveyor KLMB melakukan survey mengenai keadaan posko-posko pengungian bencana merapi yang berada di sekitar Yogyakarta. Dari hasil survey yang dilakukan banyak ditererima laporan oleh tim SIG dan Basis Data KLMB bahwa telah banyak pos-pos yang sebelumnya digunakan sebagai posko pengungsian kini telah tak terpakai (kosong). Bahkan beberapa kami temukan pengungsi yang telah kembali ke rumah pribadinya masing-masing, padahal rumah tersebut masuk dalam Zona Tak Aman yang ditetapkan oleh Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumberdaya Energi. Untuk lebih jelasnya informasi mengenai kondisi posko slahkan download file berikut :


Selain tabel, seperti yang sebelumnya kami mencoba menspasialkan data yang ada didalam tabel tersebut. berikut ini kami sampaikan peta persebaran posko yang berhasil kami survey :



Demikian kami sampaikan semua data ini, semoga dapat disebarkan dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. (Pubdok/CGF)

Kamis, 18 November 2010

Merapi 18 Nov 10

Aktivitas Gunung Merapi masih bergejolak dan masih beraktivitas. Status Gunung Merapi hingga saat ini berdasarkan badan geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa status Gunung merapi masih pada Level 4 (AWAS). Bahaya langsung masih dapat berupa awan panas, dan bahaya tidak langsung berupa lahar dingin.


 Semoga Informasi ini dapat bermanfaat dan menghindari berita yang membuat suasana tidak tenang. (pubdok/CGF)

Peta 17 Nov 10

Peta yang kami sajikan ini dibuat sinkron dengan data tabuler kami yang telah kami unggah sebelumnya. Hasil dari survey tim kami yang dilakukan 17 November 2010 akhirnya dihasilkan peta keberadaan (eksisting) posko daerah Sleman dan sekitarnya. Silahkan di download, sebarkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Terdapat beberapa titik posko yang sebelumnya belum ada pada update sebelumnya.

Karena keterbatasan tim kami, mungkin terdapat posko-posko yang belum terpetakan. Apabila mengetahui posko-posko yang belum terpetakan kami mohon untuk menghubungi kami melalui email cybergisforum@gmail.com atau melalui nomor HP tim basis data kami di nomor +628122788843 Semoga info ini bermanfaat. (pubdok/CGF)

Rabu, 17 November 2010

Awan Panas 15 Nov 2010

Berdasarkan kenampakan citra ASTER yang direkam pada tanggal 15 November 2010, selanjutnya kami coba lakukan interpretasi terhadap jangkauan awan panas yang menyisakan kenampakan yang cukup kontras antara daerah yang tidak dilalui awan panas dan yang dilalui awan panas. Hasilnya adalah Peta Tentatif  Aliran Awan Panas Kabupaten Sleman Up-Date 15 November 2010.

Demikian peta ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat. (pubdok/CGF).

Up-Date 17 Nov 2010

Berikut disampaikan hasil rekap survey tim KLMB pada tanggal 17 November 2010. Berupa data Posko Pengungsian Daerah Sleman dan sekitarnya. Silahkan digunakan semaksimal mungkin. Ada tambahan informasi koordianat posko.

Semoga dapatbermanfaat untuk semuanya (pubdok/CGF).

Zona Aman & 3D Merapi

Berdasarkan Surat Laporan Aktifitas Gunung Merapi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumberdaya Energi jarak aman dari bahaya merapi dibedakan untuk setiap kabupaten. Untuk Kabupaten Sleman jarak aman dibuat 20 Kilometer dari puncak Gunung Merapi, untuk Kabupaten Magelang dibuat 15 Kilometer, sementara itu untuk Kabupaten Boyolali dan Klaten dibuat jarak aman 10 Kilometer. Berikut ini kami sampaikan peta batas zona aman yang didasari oleh surat tersebut. Selain itu tedapat pula peta kenampakan 3 dimensional yang diturunkan dari penglahan citra aster dan SRTM.
[ Download Ukuran Penuh ]

[ Download Ukuran Penuh (versi PDF) ]

Demikian peta ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat. (pubdok/CGF).

Merapi 17 Nov 10

Aktivitas Gunung Merapi masih bergejolak dan masih beraktivitas. Status Gunung Merapi hingga saat ini berdasarkan badan geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa status Gunung merapi masih pada Level 4 (AWAS). Bahaya langsung masih dapat berupa awan panas, dan bahaya tidak langsung berupa lahar dingin.

[ Download File Utuh ]


 Semoga Informasi ini dapat bermanfaat dan menghindari berita yang membuat suasana tidak tenang. (pubdok/CGF)

Citra Paska Erupsi

Merapi yang disebut sebagai gunung teraktif di dunia, pada tahun 2010 ini menunjukan aktivitas yang meningkat drastis. Erupsi merapi pada tahun 2010 ini merupakan erupsi terbesar dalam kurun waktu belakangan ini. Aktivitas Merapi yang dipantau dengan menggunakan citra penginderaan jauh sangat jelas menunjukan perbedaan saat sebelum erupsi tahun 2010 dengan saat terjadi erupsi pada tahun 2010. Berikut dapat dilihat pada citra penginderaan jauh keadaan merapi sebelum erupsi tahun 2010.
Citra Merapi 6 September 2006
Terlihat kenampakan pada citra bagaimana keadaan merapi saat sebelum mengalami erupsi pada tahun 2010, dapat terlihat bagaimana perbedaanya jika dibandingakan dengan merapi paska erupsi 2010.
Citra Merapi 11 November 2010 (standard false Colour)

 Citra Merapi 15 November 2010 (Pseudo True Colour)
Sumber : www.crisp.nus.edu.sg
Citra Merapi 11 November 2010 (True Colour)
Terlihat jelas aktivitas merapi yang mengeluarkan asap pekat membumbung tinggi dan menutupi sebagian besar daerah sekitar merapi. Asap pekat tersebut menunjukan bagaimana hebatnya erupsi merapi yang terjadi pada tahun 2010 ini. Erupsi ini juga mengeluarkan lava pijar yang mengalir menuruni lereng merapi mengisi lembah-lembah yang menjadi jalur material merapi. Lava pijar, abu vulkanik, pasir vulkanik, lahar dingin yang merupakan hasil dari aktivitas merapi tersebut mengakibatkan berbagai fenomena bagaimana erupsi merapi mengakibatkan perubahan penutuplahan yang ada di sekitar merapi. Berikut adalah salah satu perubahan penutuplahan yang diakibatkan erupsi merapi pada tahun 2010.
Lapangan Golf Merapi Paska Erupsi (Citra 11 November 2010- true colour)
Semoga dapat bermanfaat. (pubdok/CGF)

Selasa, 16 November 2010

Merapi 16 Nov 10

Aktivitas Gunung Merapi masih bergejolak dan masih beraktivitas. Status Gunung Merapi hingga saat ini berdasarkan badan geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa status Gunung merapi masih pada Level 4 (AWAS). Bahaya langsung masih dapat berupa awan panas, dan bahaya tidak langsung berupa lahar dingin.

[ Download Ukuran Penuh ]


 Semoga Informasi ini dapat bermanfaat dan menghindari berita yang membuat suasana tidak tenang. (pubdok/CGF)

Peta Posko 15 Nov 10

Peta yang kami sajikan ini dibuat sinkron dengan data tabuler kami yang telah kami unggah sebelumnya. Hasil dari survey tim kami yang dilakukan 15 November 2010 akhirnya dihasilkan peta keberadaan (eksisting) posko daerah Sleman dan sekitarnya. Silahkan di download, sebarkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Terdapat beberapa titik posko yang sebelumnya belum ada pada update sebelumnya.
[ Download Ukuran Penuh ]

Karena keterbatasan tim kami, mungkin terdapat posko-posko yang belum terpetakan. Apabila mengetahui posko-posko yang belum terpetakan kami mohon untuk menghubungi kami melalui email cybergisforum@gmail.com atau melalui nomor HP tim basis data kami di nomor +628122788843 Semoga info ini bermanfaat. (pubdok/CGF)

Data Posko 15 Nov 10

Banyak posko pengungsian yang memang sebelumnya belum kami dapatkan dan belum bisa kami sajikan, dengan survei lapangan pada tanggal 15 November kami peroleh rekapan data posko pengungsi yang berisikan berbagai keadaan pada posko pengungsian tersebut. 


Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan. (Pubdok/CGF)

Update 15 Nov 10

Posko Pengungsian Daerah Sleman dan sekitarnya. Silahkan digunakan semaksimal mungkin. Ada tambahan informasi koordianat posko.


Semoga dapatbermanfaat untuk semuanya (pubdok/CGF).

Senin, 15 November 2010

15 Nov 10 (12.00 WIB)

Laporan aktivitas G. Merapi tanggal 15 November 2010 pukul 00.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB.


1. Kegempaan.
Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut: Jenis Gempa 15 Nov 2010 00-12 WIB Vulkanik 12 kali, Tremor beruntun, Guguran 14 kali.

2. Visual.
Dilaporkan dari pengamat di lapangan, cuaca kabut mendominasi visual G. Merapi sejak dini hari hingga siang hari. Angin bertiup dari Timur ke Barat hingga Barat Laut. Saat cuaca cerah, tampak kondisi visual sebagai berikut: teramati asap putih keabuan hingga putih kecoklatan dengan tinggi asap 1300 m dengan arah condong ke Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut. Kolom asap setinggi 900 m berwarna putih kecoklatan bertekanan kuat teramati di semua tempat pengamatan pada pukul 06:58 WIB. Hujan abu, terjadi di Ketep pukul 06:58 WIB. Guguran lava terlihat mengarah ke K. Gendol dengan jarak luncur 600 m pada pukul 06:29 WIB. Dari CCTV Deles dan Museum, saat cuaca cerah terekam api diam pada pukul 03:19-04:28 WIB.

3. Awas Lahar.
Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. tringsing, dan K. Apu.

4. Kesimpulan.
Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas G. Merapi masih tinggi. Maka status aktivitas G. Merapi pada tingkat AWAS (Level 4). Ancaman bahaya langsung erupsi G. Merapi berupa awanpanas dan ancaman tidak langsung berupa lahar.

5. Rekomendasi.
Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut:
a. Agar dilakukan penyelidikan abu gunung api yang dapat berpotensi mengganggu jalur penerbangan dari dan ke Lapangan Udara Internasional Adisucipto di Yogyakarta.
b. Tidak ada aktivitas penduduk di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awan panas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat laut meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.
c. Ancaman bahaya erupsi G. Merapi untuk masing-masing wilayah kabupaten sebagai berikut:
Catatan: Wilayah yang berada pada jarak 300 m dari bibir K. Krasak, Kab. Magelang dan K. Woro, Kab. Klaten, ancaman bahaya erupsi G. Merapi dalam radius 20 km dari puncak.
d. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi.
e. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awan panas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
f. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Sumber : ESDM

15 Nov 2010 (06.00 WIB)

Laporan aktivitas G. Merapi tanggal 15 November 2010 pukul 00.00 sampai dengan pukul 06.00 WIB.

 
1. Kegempaan

2. Visual.  
Dilaporkan dari pengamat di lapangan, cuaca kabut mendominasi visual G. Merapi sejak dini hari hingga pagi hari. Angin bertiup dari Timur ke Barat. Saat cuaca cerah, tampak kondisi visual sebagai berikut : teramati asap putih keabuan hingga putih kecoklatan dengan tinggi asap 800 m dengan arah condong ke Barat Laut. Tidak terdengar suara gemuruh. Hujan abu, terjadi di Ketep pukul 06:58 WIB Dari CCTV Deles dan Museum, saat cuaca cerah dapat terekam api diam pada pukul 03:19-04:28 WIB.

3. Awas Lahar
Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. tringsing, dan K. Apu.

4. Sebaran Awan Panas.
Berdasarkan pemeriksaan di lapangan, sebaran awan panas terjauh dari puncak G. Merapi yang melalui alur sungai/lembah di tiap-tiap wilayah kabupaten disajikan dalam tabel sebagai berikut :

5. KESIMPULAN
a. Berdasarkan pemantauan instrumental, masih terekam gempa vulkanik, tremor vulkanik menerus dan juga masih terekam adanya awan panas.
b. Pada saat puncak G. Merapi tidak tertutup kabut teramati asap berwarna putih hingga putih kecoklatan/ kehitaman dengan tekanan berfluktuasi sedang hingga kuat. Tinggi asap berfluktuasi dari ratusan meter hingga lebih dari 1000 m. Sebaran material letusan bergantung arah angin.
c. Jarak luncur awan panas maksimum dari puncak G. Merapi di tiap-tiap wilayah kabupaten:
d. Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas G. Merapi masih tinggi. Maka status aktivitas G. Merapi pada tingkat AWAS (Level 4).
e. Ancaman bahaya langsung erupsi G. Merapi berupa awan panas dan ancaman tidak langsung berupa lahar.

6. Rekomendasi
a. Agar dilakukan penyelidikan abu gunung api yang dapat berpotensi mengganggu jalur penerbangan dari dan ke Lapangan Udara Internasional Adisucipto di Yogyakarta.
b. Tidak ada aktivitas penduduk di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awan panas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat laut meliputi :
K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.
c. Ancaman bahaya erupsi G. Merapi untuk masing-masing wilayah kabupaten sebagai berikut:
 Catatan
Wilayah yang berada pada jarak 300 m dari bibir K. Krasak, Kab. Magelang dan K. Woro, Kab. Klaten, ancaman bahaya erupsi G. Merapi dalam radius 20 km dari puncak.
d. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi.
e. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awan panas, Pusat Vulkanologi dan  Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
f. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Sumber : ESDM

Minggu, 14 November 2010

Up-Date 14 Nov 10

Posko Pengungsian Daerah Sleman dan sekitarnya. Silahkan digunakan semaksimal mungkin. Ada tambahan informasi koordianat posko.

Semoga dapatbermanfaat untuk semuanya (pubdok/CGF).

Komposisi Pengungsi

Peta Komposisi Pengungsi Berdasar Usia

Hasil dari survey yang dilakukan  10 November 2010, kami olah menjadi  Peta komposisi pengunggsi berdasarkan usia produktif setiap posko pengungsian daerah Sleman dan sekitannya. Silahkan di download, sebarkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Peta komposisi pengunsi ini kami buat berdasar data terakir survei tanggal 10 November 2010, kemungkinan hari ini sudah ada perubahan.  Selain itu ada beberapa lokasi yang data nya kurang lengkap.


Sekali lagi, karena keterbatasan kami, mungkin terdapat posko-posko yang belum terpetakan. Apabila mengetahui posko-posko yang belum terpetakan kami mohaon untuk menghubungi kami melalui email cybergisforum@gmail.com atau melalui nomor HP tim basis data kami di nomor +628975942704 atau +628122788843 Semoga info ini bermanfaat. (pubdok/CGF)

Citra Merapi Terbaru

Berikut ini dipaparkan citra satelit terbaru yang dirilis oleh Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA). Citra ini merupakan citra Aqua Modis hasil perekaman tanggal 10, 11, dan 12 November yang lalu.

Gambar 01. Citra Aqua MODIS Sekitar Merapi Tanggal 10 November 2010

Gambar 02. Citra Aqua MODIS Sekitar Merapi Tanggal 11 November 2010

Gambar 03. Citra Aqua MODIS Sekitar Merapi Tanggal 12 November 2010
Dari citra-citra tersebut dapat dilihat bahwa gumpalan abu-abu merupakan material volkanik yang keluar dari Gunung Merapi. Material ini dapat berupa kerikil, pasir hingga abu. Semakin halus material yang dikeluarkan maka jarak semburnya akan semakin jauh terbawa angin.

Pada tanggal 10 November 2010 dapat dilihat bahwa material yang keluar dari Gunung Merapi berterbangan ke arah barat hingga mencapai daerah Jawa Barat. Setelah itu pada tanggal 11 dan 12 arahan semburan  mulai beralih ke arah selatan (samudra Hindia). Demikian semoga dapat bermanfaat. (pubdok/CGF)

Gerak Bahaya Merapi

Merapi masih mengeluarkan awan panas. Intensitas hujan yang masih tinggi juga menjadikan lahar dingin semakin jauh mengarah ke aliran sungai yang berhulu di Gunung Api merapi. Berikut kami sajikan hasil rekap data kami berupa Peta Aliran Lahar Dingin dan Awan Panas bedasarkan data terakhir yang kami peroleh berdasarkan informasi di lapangan. Tidak begitu update namun semoga dapat bermanfaat dan sedikit memberikan gambaran tentang pergerakanya.
Silahkan dimanfaatkan dan semoga memberikan informasi yang bermanfaat. (Pubdok/CGF)

Bahaya Lahar Dingin

Lahar dingin sudah mencapai beberapa sungai utama yang berhulu di merapi. Radius aman yang diperkirakan adalah sekitar 300 meter dari tepi sungai. Berikut kami sajikan dalam bentuk peta untuk lebih jelasnya dalam mengetahui daerah mana saja yang termasuk 300 meter dari sungai utama.  Penentuan zonasi 300 meter dilakukan dengan hanya memperhitungkan jarak secara horizontal tanpa memperhatikan topografi atau beda tinggi daerah tersebut.

Semoga dapat memberikan informasi dan bermanfaat. (pubdok/CGF)

Status 14 Nov 2010

Berdasarkan keputusan Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dikeluarkan pagi ini, menyatakan bahwa status gunung api merapi masih pada level 4 (AWAS). Radius zona aman Gunung Api Merapi tetap 20 Km.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat. (PubDok/CGF)